Senin, 18 Mei 2009

Perbanyakan Bibit Tanaman Dengan Cara Mencangkok







Seperti topik yang telah disinggung sebelumnya, memperbanyak bibit tanaman buah unggul dengan cara mencangkok adalah cara yang paling lazim dilakukan, dengan pertimbangan bahwa bibit asal cangkokan akan membawa sifat genetis yang sama persis dengan sifat genetis tanaman induknya. Selain itu, tenggat waktu yang dibutuhkan tanaman untuk memasuki fase generatif (periode berbuah) akan lebih singkat dibandingkan dengan tanaman yang bibitnya berasal dari perbanyakan secara vegetatif lainnya (okulasi mata tempel, sambung susuan, sambung sisip, sambung pucuk, dan sebagainya). Pertumbuhan tanaman juga akan lebih cepat dengan bentuk tajuk yang kompak jika rajin dipangkas.

Beberapa alasan yang mendasari tanaman buah diperbanyak dengan cara cangkok adalah :
  1. Keterbatasan ketersediaan batang bawah (rootstock), khususnya bagi kalangan penghobi biasa, bukan penangkar bibit tanaman buah-buahan
  2. Dibutuhkan ketrampilan teknis yang lebih memadai bagi seseorang untuk membuat bibit dengan cara okulasi (tempel mata tunas), sambung pucuk (cleft grafting), sambung sisip (tempel ranting muda), maupun sambung susuan
  3. Periode tunggu dari saat bibit cangkok ditanam hingga tanaman berbunga dan berbuah relatif lebih singkat dibanding jika tanaman buah berasal dari bibit vegetatif lainnya (okulasi, sambung sisip, sambung pucuk, sambung susuan, dan sebagainya)
  4. Dapat dilakukan pada saat kapanpun (musim hujan maupun musim kemarau) dengan menggunakan bahan cangkok yang bervariasi (tanah subur, kompos, sphagnum moss, coco fiber, lumut, dan sebagainya)
  5. Waktu pembuatan hingga bibit cangkok siap tanam yang relatif lebih singkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar