Jumat, 25 Januari 2013

Privacy Policy

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at puteranusantara41@gmail.com.com.

At https://budidaya-petani.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by https://budidaya-petani.blogspot.com/ and how it is used.

Log Files
Like many other Web sites, https://budidaya-petani.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
https://budidaya-petani.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on https://budidaya-petani.blogspot.com/.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to https://budidaya-petani.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense
Clickbank


These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on https://budidaya-petani.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

https://budidaya-petani.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. https://budidaya-petani.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.

Kamis, 24 Januari 2013

Teknik Budidaya Cabe

Budidaya Cabe - Budidaya Petani. Tanaman Cabe bisa ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah dgn  pH 5-6. Pada kesempatan kali ini blog budidaya petani akan menyajikan artikel mengenai Bagaimana Cara Budidaya Cabe ( Cabai ) yg mungkin dapat berguna. Tanaman Cabai banyak kendalanya terutama hama & penyakit. Bertanam cabe yg berhasil, akan meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi keluarga, sehingga harus mengetahui bagaimana "teknik budidaya cabe" dgn benar. Sebelum masuk ke bagaimana teknik dan cara budidaya cabe tdk ada salahnya mengetahui tentang apa saja kandungan cabe & apa saja manfaat cabe.

Kandungan Cabe
Adapun kandungan di dlm cabe yg dimaksud yaitu vitamin C & betakaroten (provitamin A). Dua kandungan cabe tersebut lebih daripada buah-buahan seperti nanas, semangka, mangga maupun pepaya.
Selain kandungan tersebut, cabe juga mengandung mineral. Kadar mineral di dlm cabe lebih tinggi daripada di dlm ikan segar. Utamanya kadar mineral berupa kalsium & fosfor.  Cabe memiliki jenis yg beragam, diantaranya cabe hijau, cabe rawit, cabe merah & sebagainya. Cabe hijau & paprika mengandung vitamin C lebih tinggi daripada jenis cabe lainnya.

Budidaya Cabe

Budidaya Cabe

Zat yg membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin . Zat tersebut tersimpan dlm urat putih cabai, tempat melekatnya biji. Kapsaisin ini bersifat stomakik. Maksud dari stomakik yakni dapat meningkatkan nafsu makan. Zat tersebut juga mampu merangsang produksi hormon endorphin sehingga kenikmatan rasa cabe dapat dimunculkan dengannya. Zat kapsaisin dlm cabe juga memiliki fungsi yg lain yaitu dapat mengencerkan lendir. Ketika lendir encer maka penyumbatan pada tenggorokan & hidung dapat terasa longgar. Sifat dari zat kapsaisin yaitu antikoagulan. Zat dlm cabe tersebut dapat menjaga darah supaya tetap encer & mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Hal tersebut juga dapat memperkecil kemungkinan menderita serangan stroke, jantung koroner & impotensi.
 

Teknik budidaya cabe terus dikembangkan seiring kemajuan teknologi di berbagai bidang & manfaatnya bagi kehidupan manusia. dlm dunia industri farmasi, cabe merupakan salah satu bahan campuran untuk pembuatan balsem, inhaler, & permen pengganti rokok. Sedangkan bubuk cabe juga bisa digunakan sebagai pengganti fungsi lada. Biasanya rasa yg dimiliki lada mampu memancing selera makan.

Cabe juga digunakan dlm pembuatan minuman ginger beer. Selain kegunaan tersebut, bubuk cabepun dapat dijadikan sebagai bahan obat penenang. Beberapa kandungan di dlm cabe memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Kandungan bioflavonoids yg ada di dlm cabe, selain dapat menyembuhkan radang akibat udara dingin, juga dapat menyembuhkan polio.

Manfaat Cabe

Berikut ini beberapa manfaat cabe yaitu:
  • Cabe dapat dimanfaatkan untuk meredakan pilek & hidung tersumbat . Alasannya yaitu karena kandungan kapsaicin di dalamnya yg dapat mengencerkan lendir. Lendir yg tersumbat dlm rongga hidung akan menjadi encer & keluar. Manfaat cabe ini berlaku pada penyakit sinusitis & juga batuk berdahak.
  • Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, & jantung koroner. Mengkonsumsi kapsaicin secara rutin maka darah akan tetap encer & kerak lemak pada pembuluh darah tdk akan terbentuk. Darah dapat mengalir dgn lancar.
  • Cabe dapat juga dimanfaatkan sebagai  antibiotik alami.
  • Cabe juga memberikan manfaat dlm meringankan keluhan sakit kepala & nyeri sendi.
  • Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya. Penyebabnya adalah kapsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin. Hormon tersebut mampu membangkitkan rasa nikmat & kebahagiaan hingga nafsu makan menjadi bertambah.
  • Cabe dapat menurunkan kadar kolesterol.
  • Daun cabe bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yg sakit ketika sakit perut & bisul.
  • Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak daripada jeruk) & provitamin A (lebih banyak daripada wortel).
  • Cabe juga kaya akan kalsium & fosfor yg mengungguli ikan segar.
  • Cabe dapat menghilangkan rasa dingin pada tubuh. Caranya adalah dgn mengoleskan pada bagian yg terasa dingin.

Teknik Budidaya Cabe

Berikut ini adalah beberapa teknik budidaya cabe yg bisa Anda terapkan agar hasil produksinya memiliki kualitas yg bagus.

Persiapan Lahan

Hal yg cukup penting dlm teknik budidaya cabe adalah mempersiapkan lahan. Dlm hal ini Anda harus menyediakan sebidang tanah yg sudah dibuat bedengan. Bedengan adalah lahan yg sudah dibentuk seperti gundukan memanjang sebagai tempat menanam cabe. Tanah harus sudah diolah, yaitu digemburkan, diberi air & pupuk agar tanah bisa menjadi tempat tumbuh yg baik. Setelah itu lapisi bedengan dgn plastik khusus yg kemudian dilubangi sebagai tempat menanam benih cabe. Jarak antara satu cabe dgn yg lain adalah sekitar 50-70 cm.

Persiapan Bibit

Selain persiapan lahan hal yg dipersiapkan dlm teknik budidaya cabe  adalah memilih bibit yg bagus . Pilihlah bibit cabe yg berkualitas yg bisa Anda dapatkan pada penjual bibit-bibit tanaman yg sudah terpercaya.Bibit  cabe juga bisa diperoleh dgn cara mengambil biji dari cabe itu sendiri. Letakkan biji cabe tersebut pada sebuah polybag yg sudah diisi campuran tanah & pupuk kandang (satu polybag berisi satu biji cabe). Siram dgn air sedikit saja agar tanah tetap basah & lembab.
Setelah sekitar 20-30 hari, bibit cabe akan muncul & siap dipindahkan ke bedengan yg sudah disipakan sebelumnya.

Penanaman Cabe

Salah satu teknik budidaya cabe meliputi cara penanamannya. Pilihlah bibit cabe yg sehat dgn ciri-ciri berbatang kuat & memiliki daun sebanyak kira-kira 6 helai. Lepas plastik polybag & pindahkan bibit tersebut pada bedengan saat matahari tdk terlalu terik (lebih baik pagi atau sore). Bila bibit cabe sudah dipindahkan dlm lahan yg lebih luas, segera beri pupuk & air secukupnya.

Perawatan Cabe

Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, & juga pengendalian hama serta penyakit. Perawatan tanaman cabe adalah salah satu hal yg sangat penting dlm budidaya buah ini. Penyiraman bisa dilakukan sekali dlm sehari untuk menjaga tanah tdk kering, sedangkan pemupukan dapat dilakukan sekali dlm seminggu. Untuk hama, Anda bisa menggunakan obat atau pestisida yg bisa dibeli di toko-toko kimia.

Panen

Jika tanaman cabe sudah berbuah & cukup masak, segera petik buah tersebut pada pagi hari. Buah cabe yg bagus untuk dipanen adalah buah yg tdk terlalu muda tapi juga tdk terlalu matang. Sesudah dipetik, segera simpan cabe-cabe tersebut di tempat yg kering & sejuk.

Demikian artikel tentang Cara/ Teknik Budidaya Cabe, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-cabe.html

Baca Juga Artikel lainnya:

Jumat, 18 Januari 2013

Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus

Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus – Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai patokan jika ingin memeilih anis kembang yang bagus. Berikut ini adalah Cara Memilih Anis Kembang Yang berkualitas yang perlu dipertimbangkan.

Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus

Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus
  • Yang pertama adalah tentu yang berkelamin jantan. Ciri-ciri burung anis kembang berjenis kelamin jantan seperti sudah disebutkan di atas, atau dapat juga dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu sangat tegas, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
  • Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus yang ke-2 adalah bentuk paruhnya. Sebaiknya pilih anis kembang yang bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung anis kembang yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus yang ke-3 adalah postur badan. Pilihlah bahan anis kembang yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus yang ke-4 adalah sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat. Tanda seperti ini mencirikan bahwa bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus yang ke-5 adalah lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Jika mendapatkan bahan anis kembang seperti ini, pada umur 7 bulan sudah sudah bisa dilombakan (sudah ngerol)
Demikian Tips Cara Memilih Anis Kembang Yang Bagus (Berkualitas), semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memilih-anis-kembang-yang-bagus.html

Baca juga:
Telur Itik/ Bebek
Beternak Itik / Bebek
Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina – Budidaya Petani. Sebenarnya penampilan dari Burung Anis Kembang jantan dan betina adalah sama. Ada beberapa tips/ cara yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Perbedaan hanya bisa dilihat apabila dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Jika hanya satu burung anis kembang saja, akan kesulitan utk menentukan jenis kelamin anis kembang, terutama untuk yang belum berpengalaman.

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina
Tips Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina dilihat ciri secara umum yang sering digunakan adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya.
Untuk Anis Kembang jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan. Pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan.
Untuk anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih dan bisa terang, bisa keruh. Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.
Anis kembang jantan kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Bagi burung anis kembang jantan yang sudah birahi, bila didekatkan dengan burung anis kembang betina akan menanduk2, dengan gaya body menyenduk2. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.

Demikian Cara Membedakan Anis Kembang Jantan dan Betina, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-membedakan-anis-kembang-jantan-dan.html

Ciri Anis Kembang Berdasarkan Daerah Asalnya

Ciri – Ciri Anis Kembang Berdasarkan Asalnya – Budidaya Petani. Sebenarnya tidak ada ciri-ciri yang khusus dari anis kembang jika dilahat berdasar daerah asalnya, tapi ada sedikit referensi yang mungkin berguna untuk membedakan burung anis kembang dari mana asalnya.

Ciri Anis Kembang Berdasarkan Daerah Asalnya

Ciri Anis Kembang Berdasarkan Daerah Asalnya
Anis Kembang Tasikmalaya (Jawa Barat) memiliki trotol di dadanya yang tidak ngeblok (cenderung beraturan-bercorak), untuk bulu putih pada sayapnya terputus-putus. Anis kembang asal Tasikmalaya cenderung doyan betina.

Ciri – Ciri Anis Kembang Kalimantan (Borneo) adalah trotol pada bagian dada terlihat ngeblok atau cenderung tidak beraturan, terdapat warna bulu kuning kecoklatan berbaur warna trotol hitam pada bulu dada sampai sisi kiri dan kanan di bawah bulu sayap mirip seperti anis kembang remaja. Untuk warna putih di bagian sayap memebentuk bulatan-bulatan sepert mega dan terputus oleh bulu hitam di bagian bawah. Tubuh Anis Kembang Kalimantan relatif lebih kecil dari dan ramping ketimbang Anis Kembang Jawa Barat dan Anis Kembang Nusa Tenggara.
Ciri – Ciri Anis Kembang Sumbawa (Nusa Tenggara) trotol di bagian dadanya ngeblok (cenderung tidak beraturan), untuk bulu putih pada sayap tertata rapi membentuk bulatan-bulatan seperti mega. Tubuh Anis Kembang Sumba lebih bongsor dibanding dengan Jawa Barat dan Borneo.

Demikian artikel ttg  Ciri Anis Kembang Berdasarkan Daerah Asalnya, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/ciri-anis-kembang-berdasarkan-daerah.html

Baca juga:
Jambu Mete
Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh

Kamis, 17 Januari 2013

Jambu Mete

Jambu Mete - Budidaya Petani. Artikel yang berhubungan dengan "Jambu Mete" antara lain:

    HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE

    HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE - Budidaya Petani. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman mete tentu saja merugikan petani. Berikut adalah HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE.

    Hama Jambu Mete

    Hama yang sering menyerang tanaman jambu mete adalah hama pengisap daun, nyamuk daun, penggerek daun, penggulung daun, ulat kipat, ulat hijau, dan ulat perusak bunga. Insektisida yang dianjurkan antara lain: Tamaron, Folidol, Lamnate, Basudin dan Dimecron dengan dosis 2cc atau 2 gram/liter air.
    1. Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
    • Pada tanaman terlihat kepompong bergelantungan. Ulat berwarna hitam bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah nyala, seluruh tubuhnya ditumbuhi.rambut putih. Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berlangsung 4 minggu, fase kepompong 3-5 minggu.
    • Gejala: daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan; pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali, tetapi tanaman tidak mati; tanaman tidak akan menghasilkan buah, dan baru pulih setelah 18 bulan.
    • Pengendalian: dengan menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dengan dosis 1,0 - 1,5 ml/liter air.

    HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE

    HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE
    HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE

    2. Helopeltis sp.
    • Tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdomen bagian belakang sebelah bawah berwarna putih.
    • Gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-bercak hitam tidak merata; daun dan ranting segera mengering dan diikuti dengan gugurnya daun.
    • Pengendalian: melalui teknik bercocok tanam, misalnya dengan mengurangi tanaman inang atau tanaman peneduh; dengan insektisida Agroline dengan dosis 0,2 % atau Thiodan dengan dosis 0,02 %.
    3. Ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L)
    • Gejala: mula-mula daun berubah warna menjadi kuning; lama-kelamaan daun akan gugur/rontok dan tanaman dapat mati.
    • Pengendalian: dengan menangkap ulat penggerek tersebut; dengan mengolesi sekitar permukaan batang/akar dengan larutan BMC 1-2% (20 gram/liter air).
    4. Hama penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.)
    • Gejala: buah muda yang diserang hama ini akan berjatuhan dan kering, sedang buah tua isinya belum penuh.
    • Pengendalian: belum didapatkan cara yang tepat, sebab larva instar yang jatuh terakhir dan menjadi pupa di tanah, maka hama dapat diberantas secara mekanis atau kimiawi, yaitu dengan menggunakan Karbaril 0,15%.
    Penyakit Jambu Mete
    Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit busuk batang dan akar, penyakit bunga dan putik, dan Antracnossis. Penyakit ini dapat dibasmi dengan Fungisida Zinc Carmamate, Captacol dan Theophanatea.
    Penyakit layu
    • Penyakit ini muncul bila tempat pembibitan terlalu lembab dan jenuh air.
    • Penyebab: jamur Phytophthora palmivora, Fusarium sp. dan Phytium sp.
    • Gejala: bila tanaman tiba-tiba menjadi layu.
    • Pengendalian: dengan memperbaiki lingkungan pembibitan, seperti memperdalam parit pembuangan air dan mengurangi naungan yang terlalu rapat; dengan penyemprotan Dithane M 45 secara teratur dan terencana.
    Daun layu dan kering
    • Penyebab: bakteri Phytophthora solanacearum.
    • Gejala: secara mencolok daun-daun berubah warna dari hijau menjadi kuning lalu gugur; beberapa cabang meranggas dan tanaman akhirnya mati; jaringan kayu pada batang yang terserang di bawah kulit berwarna hitam atau biru tua dan berbau busuk.
    • Pengendalian: tanaman yang terserang penyakit ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya supaya penyakit tidak menular ke tanaman lain; pencegahan harus secara terpadu; bibit dan alat-alat pertanian harus bebas dari kontaminasi bakteri dan karantina tanaman dilakukan secara konsekuen.
    Bunga dan buah busuk
    • Penyebab: Colletrichum sp., Botryodiplodia sp., Pestalotiopsis sp. --> Gejala: kulit buah hitam dan busuk.
    • Penyebab: Pestalotiopsis sp, Colletrichum sp, Pestalotiopsis sp., Botryodiplodia sp., Fusarium sp. --> Gejala: permukaan kulit buah & kulit biji, kering kecoklatan & pecah-pecah, bunga & tangkainya busuk.
    • Penyebab : Botryodiplodia sp. , Fusarium sp., Pestalotiopsis sp. -- > Gejala: kulit biji busuk dan hitam.
    • Pengendalian: perlu dilakukan secara terpadu; untuk memberantas jamur parasit ini beberapa fungisida yang efektif adalah Dithane M-45, Delsene MX 200, Difolan 4F, Cobox, dan Cuproxy Chloride.
    Demikian artikel ttg  HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE, semoga mermanfaat.

    Baca juga:
    Budidaya Jambu Mete
    Cara Memelihara Tanaman jambu Mete

    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete

    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete - Budidaya Petani. Hal2 yang dilakukan dalam Pemeliharaan Tanaman Jambu Mete antara lain:

    Penyiraman Tanaman Jambu Mete
    Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air. Oleh karena itu tanaman perlu disiram pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan secukupnya dan air siraman jangan sampai menggenangi tanaman.
    Penyulaman
    Penyulaman dilakukan setalah tanaman berumur 2-3 tahun. Apabila tanaman berumur =3 tahun maka pertumbuhan tanaman sulaman umumnya kurang baik atau akan terhambat.
    Penyiangan dan Penggemburan
    Bibit jambu mete mulai berdaun dan bertunas setelah 2-3 bulan ditanam. Pembasmian gulma sebaiknya dilakukan sekali dalam 45 hari. Tanah yang disiram setiap hari tentu semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya, akar tanaman tidak leluasa menyerap unsur hara. Untuk itu tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan.

    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete

    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete
    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete

    Pemupukan
    Tanaman jambu mete dipupuk dengan pupuk kandang, kompos, atau pupuk buatan. Pemberian pupuk kandang/ kompos dilakukan dengan cara menggali parit melingkar, di luar tajuk sebanyak ± 2 blek minyak tanah (.... 20 kg). Pupuk dituangkan ke dalam parit dan ditutup dengan tanah. 
    Pemangkasan 
    Cara pemangkasan tanaman jambu mete dilakukan sebagai berikut:
    • Tunas-tunas samping pada bibit terus-menerus dipangkas sampai tinggi cabang mencapai 1 - 1,5 m dari tanah.
    • Pilih 3 - 5 cabang sehat dan baik posisinya terhadap batang pokok .
    • Pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga. Pemangkasan untuk pemeliharaan dilakukan setelah tanaman berbuah.
    Penjarangan
    Penjarangan dilakukan bertahap pada saat tajuk tanaman saling menutupi. Apabila jarak tanaman 6 x 6 m dan ditanam secara monokultur maka tajuk tanaman diperkirakan sudah bersentuhan pada tahun 6 - 10 tahun. Pada saat itu penjarangan mulai dilakukan. 
    Demikian artikel ttg Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete, semoga memberi manfaat.
    Baca juga:

    Rabu, 16 Januari 2013

    Teknik Menanam Jambu Mete

    Teknik Menanam Jambu Mete - Budidaya Petani. Berikut adalah Teknik Menanam Jambu Mete.

    1) Penentuan Pola dan Jarak Tanam
    Pada budi daya monokultur jarak tanam dianjurkan 12 x 12 m. Maka dalam setiap satu ha lahan jumlah total tanaman yang dibutuhkan sebanyak 69 batang. Jarak tanam dapat dibuat dengan ukuran 6 X 6 m sehingga jumlah total tanaman yang dibutuhkan adalah 276 batang/ha. Kerapatan tanaman kemudian dijarangkan pada umur 6-10 tahun. Untuk efisiensi lahan, dapat diterapkan budidaya polikultur. Beberapa jenis tanaman bernilai ekonomis dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sela. Sebagai contoh adalah tanaman palawija, rumput setaria, dan jambu mete. Bibit jambu mete yang berasal dari pencangkokan dapat ditanam dengan jarak 5 x 5 m, bila jarak tanam jambu mete 10 x 10 m. Kedua bentuk ini hanya dapat diterapkan di lahan datar. Di lahan miring harus disesuaikan dengan garis kontur.

    Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete

    Teknik Menanam Jambu Mete
    Teknik Menanam Jambu Mete

    2) Pembuatan Lubang Tanam
    Cara membuat lubang tanam:
    1. Tanah digali dengan ukuran : 30 x 30 x 30 cm. Bila jenis tanahnya sangat liat, ukuran lubang tanam dibuat: 50 x 50 x 50 cm. Bila di lubang tanam terdapat lapisan cadas, harus ditembus, agar akar dapat tumbuh sempurna dan terhindar dari genangan air.
    2. Pada waktu penggalian lubang, lapisan tanah bagian atas dipisahkan ke arah Utara dan Selatan serta lapisan bawah ke arah Timur dan Barat.
    3. Lubang tanam dibiarkan terbuka ± 4 minggu. Pada waktu penutupan lubang, tanah lapisan bawah dikembalikan ke tempat semula, disusul lapisan atas yang telah bercampur dengan pupuk kandang ± 1 pikul.
    4. Di lubang tanam yang telah ditimbun dibuat ajir agar lubang tanam mudah ditemukan kembali.

    3) Cara Penanaman
    Penanaman dapat dilakukan 4–6 minggu setelah lubang tanam disiapkan. Untuk mengurangi keasaman tanah, pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
    • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polybag. Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
    • Penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian. Bila menggunakan bibit dari okulasi dan sambung, diusahakan akar tunggangnya tetap lurus. Letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala arah. Ujung-ujungnya yang patah/rusak sebaiknya dipotong.
    • Tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air. Tanaman perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak. 
    Demikian aertikel ttg  Teknik Menanam Jambu Mete, semoga bermanfaat.

    Baca Artikel lainnya:
    Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
    Bibit Jambu Mete

      Selasa, 15 Januari 2013

      Bibit Jambu Mete

      Bibit Jambu Mete - Budidaya Petani. Jambu mete dapat diperbanyak secara generatif melalui biji dan secara vegetatif dengan cara pencangkokan, okulasi, dan penyambungan. Biji yang akan ditanam harus berasal dari pohon induk pilihan. Cara penanganan biji mete untuk benih adalah :
      1. Buah mete/calon bibit dipanen pada pertengahan musim panen.
      2. Buah mete tersebut harus sudah matang dan tidak cacat.
      3. Biji mete segera dikeluarkan dari buah semu lalu dicuci bersih, kemudian disortir.
      4. Biji mete dijemur sampai kadar air 8-10%.
      5. Bila dikemas dalam kantong plastik, aliran udara di ruang penyimpanan harus lancar dengan suhu antara 25-30 derajat C dan kelembaban: 70 -80%.
      6. Lama penyimpanan bibit ± 6 bulan, paling lama 8 bulan.
      7. Sebelum ditanam, benih (biji mete) harus disemai dahulu. 

      Bibit Jambu Mete

      Bibit Jambu Mete
      Bibit Jambu Mete
        Demikian artikel tentang  Bibit Jambu Mete, semoga bermanfaat.

        Baca juga:
        Budidaya Jambu Mete
        Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete

        Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete

        Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang ada dalam Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete.Terimakasih telah berkunjung di blog ini.
        • Tanaman jambu mete sangat menyukai sinar matahari. Apabila tanaman jambu mete kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi tanaman lain.
        • Suhu harian di sentra penghasil jambu mete minimun antara 15-25°C dan maksimun antara 25-35°C. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27°C.
        • Jambu mete paling cocok dibudidayakan di daerah-daerah dengan kelembaban nisbi antara 70-80%. Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat bertoleransi pada tingkat kelembaban 60-70%.

        Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete

        Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete

        • Angin kurang berperan dalam proses penyerbukan putik tanaman jambu mete. Dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum.
        • Daerah yang paling sesuai untuk budi daya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm). 
        Demikian artikel tentang  Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete, semoga bermanfaat.

        Baca juga :

        MANFAAT JAMBU METE

        MANFAAT JAMBU METE - Budidaya Petani. Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. 

        MANFAAT JAMBU METE

        MANFAAT JAMBU METE
        Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar.

        Demikian artikel tentang MANFAAT JAMBU METE, semoga artikel di blog ini bermanfaat.

        Baca juga artikel berikut:

        Senin, 14 Januari 2013

        Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete

        Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete - Budidaya Petani. Sebelumnya kita telah membahas mengeni cara budidaya buah jambu air, namun kali ini akan disajikan tentang "Budidaya Buah Jambu Mete".

        1. SEJARAH SINGKAT JAMBU METE
        Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia. Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di Sumatera Barat: jambu erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan di Sulawesi Utara disebut buah yaki.

        2. JENIS TANAMAN JAMBU METE

        Jambu mete mempunyai puluhan varietas, di antaranya ada yang berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau.

        3. MANFAAT TANAMAN JAMBU METE
        Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar. 

        Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete

        Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
        Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
         
        4. SENTRA PENANAMAN JAMBU METE
        Tanaman jambu mete banyak tumbuh di Jawa Tengah (Jepara, Wonogiri), Jawa Timur (Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pasuruan, dan Ponorogo), dan di Yogyakarta (Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman). Di luar Pulau Jawa, Jambu mete banyak ditanam di Bali (Karangasem), Sulawesi Selatan (Kepulauan Pangkajene, Sidenreng, Soppeng, Wajo, Maros, Sinjai, Bone, dan Barru), Sulawesi Tenggara (Muna). dan NTB (Sumbawa Besar, Dompu, dan Bima).

        5. SYARAT TUMBUH JAMBU METE

        5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete
        • Tanaman jambu mete sangat menyukai sinar matahari. Apabila tanaman jambu mete kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi tanaman lain.
        • Suhu harian di sentra penghasil jambu mete minimun antara 15-25°C dan maksimun antara 25-35°C. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27°C.
        • Jambu mete paling cocok dibudidayakan di daerah-daerah dengan kelembaban nisbi antara 70-80%. Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat bertoleransi pada tingkat kelembaban 60-70%.
        • Angin kurang berperan dalam proses penyerbukan putik tanaman jambu mete. Dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum.
        • Daerah yang paling sesuai untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
        5.2. Media Tanam
        • Jenis tanah paling cocok untuk pertanaman jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir.
        • Jambu mete paling cocok ditanam pada tanah dengan pH antara 6,3 - 7,3, tetapi masih sesuai pada pH antara 5,5 - 6,3.
        5.3. Ketinggian Tempat
        Di Indonesia tanaman jambu mete dapat tumbuh di ketinggian tempat 1-1.200 m dpl. Batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.

        6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU METE

        6.1. Pembibitan Jambu Mete

        Budidaya jambu mete dapat diperbanyak secara generatif melalui biji dan secara vegetatif dengan cara pencangkokan, okulasi, dan penyambungan. Biji yang akan ditanam harus berasal dari pohon induk pilihan. Cara penanganan biji mete untuk benih adalah :
        • Buah mete/calon bibit dipanen pada pertengahan musim panen.
        • Buah mete tersebut harus sudah matang dan tidak cacat.
        • Biji mete segera dikeluarkan dari buah semu lalu dicuci bersih, kemudian disortir.
        • Biji mete dijemur sampai kadar air 8-10%.
        • Bila dikemas dalam kantong plastik, aliran udara di ruang penyimpanan harus lancar dengan suhu antara 25-30 derajat C dan kelembaban: 70 -80%.
        • Lama penyimpanan bibit ± 6 bulan, paling lama 8 bulan.
        • Sebelum ditanam, benih (biji mete) harus disemai dahulu.
        6.2. Pengolahan Media Tanam

        1) Persiapan
        Sebelum ditanami lahan harus dibersihkan dahulu, pH harus 4-6, tanah tanaman jambu mete sangat toleran terhadap lingkungan yang kering ataupun lembab, juga terhadap tanah yang kurang subur. Daerah dengan tanah liat pun jambu mete dapat tetap bisa hidup dan berproduksi dengan baik. saat tanam jambu mete adalah awal musim hujan, pengolahan tanah sudah dimulai di musim kemarau.

        2) Pembukaan lahan
        Lahan yang akan ditanami jambu mete harus terbuka atau terkena sinar matahari dan disiapkan sebaik-baiknya.Tanah dibajak/dicangkul sebelum musim hujan. Batang-batang pohon disingkirkan dan dibakar, untuk tanah yang pembuangan airnya kurang baik dibuatkan parit-parit drainase.

        3) Pemupukan
        Pemberian pupuk kandang dimulai sejak sebelum penanaman. Sebaiknya disaat tanaman masih kecil, pemupukan dengan pupuk kandang itu diulangi barang dua kali setahun. Caranya dengan menggali lubang sekitar batang, sedikit diluar lingkaran daun. pupuk atau kompos dimasukkan kedalam lubang galian itu. Pemupukan berikutnya dilakukan dengan menggali lubang, diluar lubang sebelumnya. Pemberian pupuk kandang dan kompos, kecuali dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan fisik tanah.

        6.3. Teknik Penanaman

        1) Penentuan Pola dan Jarak Tanam
        Pada budi daya monokultur jarak tanam dianjurkan 12 x 12 m. Maka dalam setiap satu ha lahan jumlah total tanaman yang dibutuhkan sebanyak 69 batang. Jarak tanam dapat dibuat dengan ukuran 6 X 6 m sehingga jumlah total tanaman yang dibutuhkan adalah 276 batang/ha. Kerapatan tanaman kemudian dijarangkan pada umur 6-10 tahun. Untuk efisiensi lahan, dapat diterapkan budidaya polikultur. Beberapa jenis tanaman bernilai ekonomis dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sela. Sebagai contoh adalah tanaman palawija, rumput setaria, dan jambu mete. Bibit jambu mete yang berasal dari pencangkokan dapat ditanam dengan jarak 5 x 5 m, bila jarak tanam jambu mete 10 x 10 m. Kedua bentuk ini hanya dapat diterapkan di lahan datar. Di lahan miring harus disesuaikan dengan garis kontur.

        2) Pembuatan Lubang Tanam
        Cara membuat lubang tanam:
        1. Tanah digali dengan ukuran : 30 x 30 x 30 cm. Bila jenis tanahnya sangat liat, ukuran lubang tanam dibuat: 50 x 50 x 50 cm. Bila di lubang tanam terdapat lapisan cadas, harus ditembus, agar akar dapat tumbuh sempurna dan terhindar dari genangan air.

        2. Pada waktu penggalian lubang, lapisan tanah bagian atas dipisahkan ke arah Utara dan Selatan serta lapisan bawah ke arah Timur dan Barat.

        3. Lubang tanam dibiarkan terbuka ± 4 minggu. Pada waktu penutupan lubang, tanah lapisan bawah dikembalikan ke tempat semula, disusul lapisan atas yang telah bercampur dengan pupuk kandang ± 1 pikul.

        4. Di lubang tanam yang telah ditimbun dibuat ajir agar lubang tanam mudah ditemukan kembali.

        3) Cara Penanaman
        Penanaman dapat dilakukan 4–6 minggu setelah lubang tanam disiapkan. Untuk mengurangi keasaman tanah, pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
        • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polybag. Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
        • Penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian. Bila menggunakan bibit dari okulasi dan sambung, diusahakan akar tunggangnya tetap lurus. Letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala arah. Ujung-ujungnya yang patah/rusak sebaiknya dipotong.
        • Tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air. Tanaman perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak.
          6.4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Mete

          1) Penyiraman
          Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air. Oleh karena itu tanaman perlu disiram pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan secukupnya dan air siraman jangan sampai menggenangi tanaman.

          2) Penyulaman
          Penyulaman dilakukan setalah tanaman berumur 2-3 tahun. Apabila tanaman berumur =3 tahun maka pertumbuhan tanaman sulaman umumnya kurang baik atau akan terhambat.

          3) Penyiangan dan Penggemburan
          Bibit jambu mete mulai berdaun dan bertunas setelah 2-3 bulan ditanam. Pembasmian gulma sebaiknya dilakukan sekali dalam 45 hari. Tanah yang disiram setiap hari tentu semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya, akar tanaman tidak leluasa menyerap unsur hara. Untuk itu tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan.

          4) Pemupukan
          Tanaman jambu mete dipupuk dengan pupuk kandang, kompos, atau pupuk buatan. Pemberian pupuk kandang/ kompos dilakukan dengan cara menggali parit melingkar, di luar tajuk sebanyak ± 2 blek minyak tanah (.... 20 kg). Pupuk dituangkan ke dalam parit dan ditutup dengan tanah. Pemupukan berikutnya dilakukan dengan pupuk buatan.

          5) Pemangkasan Cara pemangkasan tanaman jambu mete dilakukan sebagai berikut:
          • Tunas-tunas samping pada bibit terus-menerus dipangkas sampai tinggi cabang mencapai 1 - 1,5 m dari tanah.
          • Pilih 3 - 5 cabang sehat dan baik posisinya terhadap batang pokok .
          • Pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga. Pemangkasan untuk pemeliharaan dilakukan setelah tanaman berbuah.
            6) Penjarangan
            Penjarangan dilakukan bertahap pada saat tajuk tanaman saling menutupi. Apabila jarak tanaman 6 x 6 m dan ditanam secara monokultur maka tajuk tanaman diperkirakan sudah bersentuhan pada tahun 6 - 10 tahun. Pada saat itu penjarangan mulai dilakukan.

            7. HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE

            7.1. Hama Jambu Mete
            Hama yang sering menyerang tanaman jambu mete adalah hama pengisap daun, nyamuk daun, penggerek daun, penggulung daun, ulat kipat, ulat hijau, dan ulat perusak bunga. Insektisida yang dianjurkan antara lain: Tamaron, Folidol, Lamnate, Basudin dan Dimecron dengan dosis 2cc atau 2 gram/liter air.

            1. Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
            • Pada tanaman terlihat kepompong bergelantungan. Ulat berwarna hitam bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah nyala, seluruh tubuhnya ditumbuhi.rambut putih. Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berlangsung 4 minggu, fase kepompong 3-5 minggu.
            • Gejala: daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan; pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali, tetapi tanaman tidak mati; tanaman tidak akan menghasilkan buah, dan baru pulih setelah 18 bulan.
            • Pengendalian: dengan menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dengan dosis 1,0 - 1,5 ml/liter air
            2. Helopeltis sp.
            • Tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdomen bagian belakang sebelah bawah berwarna putih.
            • Gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-bercak hitam tidak merata; daun dan ranting segera mengering dan diikuti dengan gugurnya daun.
            • Pengendalian: melalui teknik bercocok tanam, misalnya dengan mengurangi tanaman inang atau tanaman peneduh; dengan insektisida Agroline dengan dosis 0,2 % atau Thiodan dengan dosis 0,02 %.
              3. Ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L)
              • Gejala: mula-mula daun berubah warna menjadi kuning; lama-kelamaan daun akan gugur/rontok dan tanaman dapat mati.
              • Pengendalian: dengan menangkap ulat penggerek tersebut; dengan mengolesi sekitar permukaan batang/akar dengan larutan BMC 1-2% (20 gram/liter air).
              4. Hama penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.)
              • Gejala: buah muda yang diserang hama ini akan berjatuhan dan kering, sedang buah tua isinya belum penuh.
              • Pengendalian: belum didapatkan cara yang tepat, sebab larva instar yang jatuh terakhir dan menjadi pupa di tanah, maka hama dapat diberantas secara mekanis atau kimiawi, yaitu dengan menggunakan Karbaril 0,15%.

                7.2. Penyakit Jambu Mete
                Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit busuk batang dan akar, penyakit bunga dan putik, dan Antracnossis. Penyakit ini dapat dibasmi dengan Fungisida Zinc Carmamate, Captacol dan Theophanatea.
                Penyakit layu
                • Penyakit ini muncul bila tempat pembibitan terlalu lembab dan jenuh air.
                • Penyebab: jamur Phytophthora palmivora, Fusarium sp. dan Phytium sp.
                • Gejala: bila tanaman tiba-tiba menjadi layu.
                • Pengendalian: dengan memperbaiki lingkungan pembibitan, seperti memperdalam parit pembuangan air dan mengurangi naungan yang terlalu rapat; dengan penyemprotan Dithane M 45 secara teratur dan terencana.
                  Daun layu dan kering
                  • Penyebab: bakteri Phytophthora solanacearum.
                  • Gejala: secara mencolok daun-daun berubah warna dari hijau menjadi kuning lalu gugur; beberapa cabang meranggas dan tanaman akhirnya mati; jaringan kayu pada batang yang terserang di bawah kulit berwarna hitam atau biru tua dan berbau busuk.
                  • Pengendalian: tanaman yang terserang penyakit ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya supaya penyakit tidak menular ke tanaman lain; pencegahan harus secara terpadu; bibit dan alat-alat pertanian harus bebas dari kontaminasi bakteri dan karantina tanaman dilakukan secara konsekuen.
                  Bunga dan buah busuk
                  • Penyebab: Colletrichum sp., Botryodiplodia sp., Pestalotiopsis sp. --> Gejala: kulit buah hitam dan busuk.
                  • Penyebab: Pestalotiopsis sp, Colletrichum sp, Pestalotiopsis sp., Botryodiplodia sp., Fusarium sp. --> Gejala: permukaan kulit buah & kulit biji, kering kecoklatan & pecah-pecah, bunga & tangkainya busuk.
                  • Penyebab : Botryodiplodia sp. , Fusarium sp., Pestalotiopsis sp. -- > Gejala: kulit biji busuk dan hitam.
                  • Pengendalian: perlu dilakukan secara terpadu; untuk memberantas jamur parasit ini beberapa fungisida yang efektif adalah Dithane M-45, Delsene MX 200, Difolan 4F, Cobox, dan Cuproxy Chloride.

                  8. PANEN JAMBU METE

                  8.1. Ciri dan Umur Panen Jambu Mete
                  Ciri-ciri buah jambu mete yang sudah tua adalah sebagai berikut:
                  • Warna kulit buah semu menjadi kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya.
                  • Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati.
                  • Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi.
                  • Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat. Ketepatan masa panen dan penanganan buah mete selama masa pemanenan merupakan faktor penting. Tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. Buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. Masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan November sampai bulan Februari tahun berikutnya. Agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua.
                  8.2. Cara Panen
                  Sampai saat ini ada dua cara panen yang lazim dilakukan di berbagai sentra jambu mete di dunia, yaitu cara lelesan dan cara selektif.

                  a) Cara lelesan
                  Dilakukan dengan membiarkan buah jambu mete yang telah tua tetap di pohon dan jatuh sendiri atau para petani menggoyang-goyangkan pohon agar buah yang tua berjatuhan.

                  b) Cara selektif
                  Dilakukan secara selektif (buah langsung dipilih dan dipetik dari pohon). Apabila buah tidak memungkinkan dipetik secara langsung, pemanenan dapat dibantu dengan galah dan tangga berkaki tiga.

                  8.3. Prakiraan Produksi

                  Banyaknya hasil panen tergantung dari umur tanam. Jambu mete yang berumur 3-4 tahun dapat menghasilkan gelondong kering 2-3 kg/pohon. Hasil ini meningkat menjadi 15-20 kg/pohon pada umur 20-30 tahun. Tanaman jambu mete sebenarnya masih dapat berproduksi sampai umur 50 tahun, tetapi masa paling produktifnya adalah pada umur 25-30 tahun.

                  9. PASCAPANEN JAMBU METE

                  9.1. Pengumpulan
                  Mutu kacang mete di pasaran cukup bervariasi. Variasi mutu kacang mete tersebut antara lain dipengaruhi oleh varietas tanaman jambu mete yang berbeda dan perlakuan serta pengawasan selama proses pengolahan berlangsung. Banyaknya varietas tanaman jambu mete yang ditanam oleh para petani indonesia menyebabkan mutu mete yang dihasilkan sangat beragam baik mengenai ukuran gelondong, warna, rasa, maupun rendamen kacang metenya.

                  9.2. Pengolahan Gelondong Mete
                  Pengolahan gelondong mete dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini:
                  • Pemisahan gelondong dengan buah semu
                  • Pencucian
                  • Sortasi dan pengelasan mutu
                  • Pengeringan
                  • Penyimpanan
                  9.3. Pengolahan Kacang Mete
                  Urutan pengolahan kacang mete adalah: 
                  • Pelembaban gelondong mete
                  • Penyangraian gelondong mete
                  • Pengupasan kulit gelondong mete
                  • Pelepasan kulit ari
                  • Sortasi dan pengelasan mutu
                  • Pengemasan.
                    Demikian artikel tentang Budidaya Jambu Mete, semoga bermanfaat.

                    Baca juga artikel tentang:
                    Budidaya Gladiol
                    Beternak Itik / Bebek

                    Minggu, 13 Januari 2013

                    Mangga Khiojay Musim Berbuah 2012 - 2013





                    Postingan kedua tentang Mangga Khiojay (yang berarti hijau besar) di blog kali ini hanya mengkhususkan pada tampilan foto buah yang diambil pada musim berbuah bulan September 2012 hingga Januari 2013 (musim berbuah belum selesai saat postingan ini dibuat)

                    Pada musim buah 2012 - 2013 kali ini, umumnya buah berukuran lebih seragam, dengan bobot berkisar antara 1.600 gram hingga ukuran maksimum 2.170 gram per buah.

                    Pemupukan intensif dilakukan dengan menggunakan NPK Phonska (15-15-15) dengan dosis 1 kg per pohon pada bulan Maret 2012, ditambah aplikasi Pupuk NPK Khusus Pamafert (6-23-10-2-3-1) sebanyak 1 kg per pohon dan diakhiri dengan pemberian pupuk Multi KP (50% P2O5 + 32% K2O) sebanyak 1 kg per pohon pada awal pembungaan di bulan Juni 2012 



                    Pemupukan intensif memperbaiki kuantitas dan kualiatas buah




                    Ukuran dan bentuk buah yang lebih seragam




                    Kulit buah mulus tanda buah aman dari serangan Antraknosa, jamur Coolletotrichum, maupun serangan lalat buah (Dacus ferrugineus)




                    Dompolan buah berukuran jumbo bergelantungan di bagian dalam tajuk tanaman




                    Corak ungu kemerahan pada kulit buah yang terpapar sinar matahari penuh




                    Buah siap konsumsi meski kulit buah masih berwarna hijau, cocok untuk "rujakan bersama"

                     





                    Corak ungu kemerahan yang sangat kuat jika buah terkena sinar matahari penuh




                    Corak oranye dengan nuansa ungu yang tipis adalah variasi warna kulit buah saat masak fisiologis







                    Gradasi warna kulit buah yang semakin kontras dengan latar belakang gelap