Rabu, 09 Januari 2013

Budidaya Jambu Air

Budidaya Tanaman Jambu Air - Budidaya Petani. Jambu air kalau di daerah pedesaan sangat banyak dijumpai. Rasa yang segar dari jambu air karena banyak mengandung air. Budidaya Buah Jambu Air jika dilakukan dengan benar akan menambah kesejahteraan petani. Berikut artikel tentang Cara Budidaya Jambu Air.

1.SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina & Indonesia, tersebar ke Malaysia & pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan utk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tdk hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dlm penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yg belum banyak disentuh pembudidayannya utk tujuan komersial. Sifatnya yg mudah busuk menjadi masalah penting yg perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tdk berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.

2. JENIS TANAMAN JAMBU AIR
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea

Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yg banyak ditanam, tetapi keduanya tdk begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum (jambu air kecil) & Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah & hijau/putih) & Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), & Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil adalah Cincalo & Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah & putih).

3. MANFAAT TANAMAN JAMBU AIR
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dgn dibuat salada & fruit coctail. Kandungan kimia yg penting dari jambu air adalah gula & vitamin C. Buah jambu air masak yg manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga utk rujak & asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.

4. SENTRA PENANAMAN JAMBU AIR
Menurut data statistik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Subang & Bekasi termasuk 10 besar sentra penanaman pohon jambu. Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di Karawang & terkenal dgn jambu Bolang yg bila matang benar berwarna merah tua kebiruan dgn rasa manis-asam segar sedangkan Jambu air Semarang (merah & putih) banyak terdapat di Indramayu.

Budidaya Jambu Air

Budidaya Jambu Air
Budidaya Jambu Air
5. SYARAT TUMBUH JAMBU AIR
5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Air
Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga. Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yg baik dgn rasa lebih manis. Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu airadalah 40–80 %. Suhu yg cocok utk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C. Kelembaban udara antara 50-80 %.

5.2. Media Tanam Jambu Air
  • Tanah yg cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
  • Derajat keasaman tanah (pH) yg cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
  • Kedalaman kandungan air yg ideal utk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm & 150-200 cm.
  • Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
    5.3. Ketinggian Tempat
    Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yg cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yg mencapai 1.000 m dpl.

    6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU AIR

    6.1. Pembibitan Jambu Air

    1) Persyaratan Benih/Bibit Jambu Air
    Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif & produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yg besarnya normal & mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yg memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas & tdk cacat, dianjurkan dlm meggunakan bibit jambu air hasil cangkokan/ okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat menghasilkan buah.

    2) Persiapan Benih Jambu Air

    a. Bibit Enten (Grafting)
    Model sambungan yg terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dgn biji yg berumur 10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung bibit dipelihara selama 2-3 bulan

    b. Bibit Cangkok
    Cabang yg akan dicangkok berada pada tanaman yg unggul & produktif. Cabang yg dipilih tdk telalu tua/muda, berwarna hijau keabu-abuan/kecoklat-coklatan dgn diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong & ditanam dipolibag dgn media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1 bulan.

    3) Teknik Penyemaian Benih
    Persemaian dapat dilakukan di dlm bedengan atau di polibag.

    a) Bedengan
    • Olah tanah sedalam 30-40 cm dgn cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
    • Buat bedengan dgn lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan & jarak antar bedengan 60 cm.
    • Campurkan 2 kg/m 2 pupuk kandang dgn tanah bedengan.
    • Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dgn tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dgn plastik bening.
      b) Polybag
      • Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
      • Isi polibag dgn media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
      • Simpan polybag di dlm sungkup.
        4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
        Pemeliharaan pembibitan dilakukan dgn cara sebagai berikut:
        • Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
        • Penyiangan dilakukan sesuai dgn pertumbuhan gulma.
        • Pemupukan setiap 3 bulan dgn urea, SP-36 & KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m 2 atau 4 gram/polibag.
        • Penyemprotan pestisida dgn konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
        • Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dgn lingkungan kebun.
          5) Pemindahan Bibit
          Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian. [ Bibit Jambu Air]

          6.2. Pengolahan Media Tanam Jambu Air

          1) Persiapan
          Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak & binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam & dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dgn lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.

          2) Pembukaan Lahan
          Tanah yg akan dipergunakan utk Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dgn mempertimbangkan bibit yg akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu terlalu dlm tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan, dgn kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan.

          3) Pengapuran
          Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan menjelang hujan.

          4) Pemupukan
          Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung. [Pengelolaan Media Tanam Jambu Air]

          6.3. Teknik Penanaman Jambu Air
          Penanaman jambu air dapat dilakukan di pot/di kebun, Jika yg digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dlm agar pohon bisa tumbuh secara kuat.

          1) Penentuan Pola Tanam Jambu Air
          Bibit jambu air dikebun dapat ditanam dgn pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.

          2) Pembuatan Lubang Tanam Jambu Air
          Lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. dgn demikian tanaman baru (pada musim hujan) tdk perlu disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
          • mula-mula tanah digali di tempat yg sudah ditentukan;
          • ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dlm = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dlm = 1 x 1 x 0,5 m.
            3) Cara Penanaman Jambu Air
            Bibit jambu air ditanam ke dlm lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman & waktu penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan & pada sore hari.[Teknik Cara Menanam Jambu Air]

            6.4. Pemeliharaan Tanaman
            1) Penjarangan & Penyulaman Tanaman Jambu Air
            Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yg tdk tumbuh diganti dgn bibit baru yg ditanam pada lubang tanam yg sama.

            2) Penyiangan Tanaman Jambu Air
            Penyiangan dilakukan dgn maksud menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yg mendekap diantara tanah. dgn penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.

            3) Pemupukan Tanaman Jambu Air
            Pemupukan jambu air dapat diberikan sebelum berbuah & sesudah berbuah, sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.

            a) Tanaman belum berbuah
            Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
            Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dgn pupuk kandang.
            2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dgn TSP & KCl.

            b) Tanaman sudah berbuah
            Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
            Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat tanaman belum berbunga (bersamaan dgn pemberian pupuk kandang & saat hujan pertama mulai turun).
            Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah sekitar 1-2 bulan sejak berbunga & ukuran buah ± sebesar telur puyuh). Cara pemberian pupuk tersebut sebaiknya dibenam dlm Rorak (got) sedalam 20-30 cm mengelilingi tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur =15 tahun. Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah. Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram. Kenaikan takaran pupuk tersebut setiap tahun setelah jambu air berumur =10 tahun ialah: Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah. Pupuk Urea: 100 gram. Pupuk TSP: 50 gram. Pupuk KCl: 50-100 gram.

            4) Pengairan & Penyiraman Tanaman Jambu Air
            Tanaman jambu air yg hidup pada tanah dgn kedalaman air tanah 150-200 cm, pada musim kemarau sangat memerlukan penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar & perakarannya dalam, tanaman disirami 10-12 kali sebulan.

            5) Waktu Penyemprotan Pestisida
            Penyemprotan dilakukan secara teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan dilakukan saat buah jambu air sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak berbunga). Akhir penyemprotan dilakukan saat buah jambu air akan dipetik (sebulan sebelum dipetik & warna buah sudah berubah) atau sampai gejala serangannya hilang. Ketika hendak melakukan penyemprotan pestisida, atau pupuk daun/hormon, kita harus memperhatikan cuaca waktu itu. Kalau langit mendung & kemungkinannya akan turun hujan, sebaiknya penyemprotan ditunda dulu.

            6) Pemeliharaan Lain
            Pemangkasan dilakukan dgn tujuan utk membentuk pohon, pemeliharaan & peremajaan. Membentuk pohon: dilakukan setelah mencapai ketinggian 2 meter, dgn ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan tanah & bagian yg dipangkas adalah cabang/tunas. utk pemeliharaan: dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yg ditanam adalah dahan-dahan yg tua, yg mati kering, luka serta tdk sempurna. utk peremajaan: memangkas seluruh bagian tanaman yg sudah kelewat tua, tdk berproduksi atau diserang hama. [ Cara Memelihara Tanaman Jambu Air ]

            7. HAMA & PENYAKIT JAMBU AIR
            7.1. Hama Jambu Air

            1) Ulat kupu-kupu gajah
            Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk & lunak, tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama, warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun.
            Pengendalian: dgn cara mengumpulkan telur, ulat, & kepompong utk dimusnahkan.

            2) Kutu perisai hijau
            Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yg hijau & di bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga.
            Pengendalian: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm & biru panjang 6 mm) & ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.

            3) Keluang & codot
            Pengendalian: buah-buahan yg hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.

            4) Pasilan atau benalu
            Pengendalian: dibuang & dibersihkan.

            5) Lalat buah (dacus pedestris)
            Buah & daun yg terserang oleh ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah menetas larvanya memakan buah jambu air.
            Pengendalian: dgn insektisida Diazinon atau Bayrusil yg disemprotkan ke pohon, daun & buah yg masih pentil dgn dosis sesuai anjuran.

            6) Penggerek batang
            Pengendalian: dgn cara menyumbatkan kapas yg telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yg digerek.

            7) Ulat penggulung/pemakan daun
            7.2. Penyakit Jambu Air

            1) Gangguan pada akar
            Pemupukan yg kurang hati-hati pada jambu air yg sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tdk mendapat suplai air & zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yg berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yg menggenang membuat akar susah bernafas & mengundang cendawan yang
            bisamembusukkan akar.

            2) Gangguan pada buah
            Penyebab: ulat (lalat) buah & sejenis cendawan yg mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dgn ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah. Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dgn penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) & fungisida dithane (3 cc/liter air). [Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Air]

            8. PANEN JAMBU AIR
            8.1. Ciri & Umur Panen Jambu Air
            Tanaman jambu air dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali dlm setahun (Juli & September) & buahnya masak pada Agustus & Nopember. Ciri-ciri buah yg dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijau-merah & merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dlm panen yaitu semakin terlihat matang buah yg nampak, maka semakin merah warna kulitnya & makin besar pula ukuran fisiknya.

            8.2. Cara Panen Jambu Air
            Buah dipetik dari rangkaiaanya dgn hati hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.

            8.3. Periode Panen Jambu Air
            Masa berbuah jambu air bisa lebih dari 1 kali dlm setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.

            8.4. Prakiraan Produksi Jambu Air
            Buah jambu air jenis merah–hijau dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna hijaunya, Pada saat tersebut nisbah PT/asam & Vitamin C-nya masing-masing adalah 80,8 & 48 kg/100 gram

            9. PASCAPANEN JAMBU AIR
            9.1. Pengumpulan
            Buah hasil panen dikumpulkan dimasukan kedalam keranjang plastik & disimpan sementara di ruangan yg sejuk. Buah dari jenis yg berbeda tdk disatukan dgn jenis yg lain.

            9.2. Penyortiran & Penggolongan Buah Jambu Air
            Pisahkan buah yg cacat dari yg baik, kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dgn air mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.

            9.3. Penyimpanan Buah Jambu Air
            Buah yg telah dikemas disimpan di daerah yg teduh kering & sejuk.

            9.4. Pengemasan & Pengangkutan
            Buah dikemas dlm keranjang plastik & disusun rapi agar tdk berpindah tempat selama dlm pengangkutan. Sebaiknya bauh disimpan dlm cold storage jika tdk langsung diangkut ke pasar.

            Demikian artikel tentang Jambu Air di blog ini, semoga bermanfaat.
            http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jambu-air.html

            Baca juga artikel Budidaya Buah Durian dan Budidaya Buah Duku melalui link di bawah ini:

            Tidak ada komentar:

            Posting Komentar