Peternakan bebek peking saat ini mulai memasuki babak baru dalam dunia peternakan tanah air,seiring dengan membaiknya perekonomian dan kebutuhan daging bebek yang makin tinggi maka tidak salah jika saat ini prospek bisnis bebek peking semakin baik.Saat ini bebek adalah menu makanan yang sedang banyak diburu oleh para pecinta kuliner terbukti dengan makin banyaknya rumah makan yang menawarkan menu daging bebek dengan berbagai olahannya dan semakin antrinya pembeli yang mengantri diwarung makan bebek.Tidak salah jika saat ini kebutuhan daging bebek pun terus meningkat maka ini tentu berpengaruh pada peternakan bebek peking.
Dahulu bebek merupakan unggas liar yang hidup dan berkembang biak dialam bebas.Kemudian ditangkap ,didomestikasi selanjutnya dibudidayakan untuk diambil dagingnya dan telurnya.
Domestikasi bebek dilakukan dengan berbagai cara seperti :
1.Menetaskan telur bebek liar.
2.Menangkap bebek anak liar.
3.Menagkap induk bebek liar mengurunganya dalam kandang sehingga menjadi hewan ternak.
Di Indonesia peternakan bebek peking telah dibudidayakan ribuan tahun yang lalu sekira abad VII Masehi.Menurut sejarah bebek pertama kali masuk keindonesia berasal dari Hindia belanda dan dibawa kepulau jawa kenudian menyebar.Bebek indonesia (Indian Runner) berkembang hampir diseluruh wilayah,karena sudah begitu akrab dengan kehidupan masyarakat dan bnayk dipelihara oleh penduduk desa,kemudian unggas bebek ini banyak disebut sebagai bebek rakyat atau bebek lokal.
Sejak zaman kerajaan peternakan bebek peking sudah dikenal dalam dunia perdagangan sebagai salah satu komoditi pertanian untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur di Indonesia.Salah satu bukti bahwa ternak ini sudah ada dan telah dibudidayakan sejak zaman kerjaaan adalah prasati srangsang 907 Masehi yang ditemukan dipropinsi jawa timur ,Dalam prasasti itu tertulis tentang berapa jumlah komoditi pertanian bebas pajak yang dapat diperdagangkan pada masa itu.
Ternak bebek juga tercatat dalam prasasti pucangan pada masa pemerintahan raja anak Wungsu yang berkuasa dikerajaan Bali 1049-1077.Dalam prasati itu tertulis bahwa raja mengabulkan permintaan rakyat untuk memelihara anjing dan bebek.Selain itu bukti berupa Prasasti Prameswara Pura 1275 yang ditemukan didaerah Probolinggo tahun 2002 menyembutkan pesan Raja Sri Kartanegara kepada rakyat untuk memberikan sesajen seperti ayam,bebek,telur dan uang.
Budidaya ternak bebek ini terus berkembang hingga zaman pemerintahan Hindia Belanda dimana pada saat itu bebek impor sudah masuk keiindonesia seperti bebek Champbell dan Peking.Tetapi masuknya bebek impor ini tidak memepengaruhi kegiatan budidaya yang memanfaatkan bebek lokal indonesia.Kegitan ini terus berkembang dan telah banyak dibudidayakan hampir diseluruh wilayah Nusantara.
Indian Runner atau bebek indonesia yang oleh orang belanda disebut Indiche-Loopend.Indian Runner sudah ada sejak berabad-abad yang lalu adalah keturunan bebek liar yang sudah didomestikasi.Sejak zaman kerajaan unggas ini telah dibudidayakan khususnya oleh masyarakat di pedesaan.Unggas ini tersebar dan dibudidayakan didaerah dataran rendah.Mulai dari propinsi Aceh sampai ujung timur wilayah nusantara.Dan pada tahun 1930 sebanyak 20 ekor Indian Runner asal comal dibawa keeropa dan diseleksi untuk kemudian dikembangkan yang kemudian menghasilkan jenis bebek unggul seperti Khaki Campbell dan lain-lain.Khaki Champbell adalah jenis silangan antara Indian Runner dengan Rouen jantan dan produksi telurnya dapat mencapai 250-350 butir pertahun.Itulah sebagian sejarah yang dapat dikupas tentang bebek semoga semakin menambah wawasan dan tidak salah bila kita saat ini melirik potensi peternakan bebek peking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar