Sabtu, 10 November 2012

Tips Membawa Entres (Batang Atas) Jarak Jauh


Entres (scion) atau calon batang atas adalah komponen terpenting selain calon batang bawah (rootstock)dalam proses pembuatan bibit sehingga ketersediaan entres dapat menjadi faktor pembatas yang menghambat proses tersebut. Jika pohon induk sebagai sumber pengambilan entres berada dalam lokasi yang sama dengan lokasi pembuatan bibit, tidaklah menjadi persoalan, namun jika pohon induk berada di lokasi yang berbeda, dalam kisaran jarak yang jauh, bahkan berada di propinsi, pulau atau negara yang berbeda, maka kemampuan untuk menjaga kesegaran (freshness) entres pasca pengambilan dalam durasi waktu yang cukup panjang, beberapa hari misalnya, akan menjadi kunci keberhasilan, di luar proses penyambungannya sendiri.

Dalam konteks hobby, pengambilan dan pengiriman entres dari tempat yang jauh juga perlu mendapat perhatian mengingat pertukaran entres antar penghobi tanaman yang berlainan kota tempat tinggal cukup sering dilakukan. Beberapa kawan bertanya ke saya, bagaimana cara yang tepat untuk membawa atau mengirimkan entres dari dan ke tempat yang jauh namun entres tersebut dapat tetap terjaga kesegarannya meski telah menempuh perjalanan panjang dalam kurun waktu tertentu ?

Berangkat dari hal tersebut, postingan kali ini membagi informasi dan tips perihal tersebut di atas sehingga dengan menggunakan tips ini, entres dapat dipertahankan kesegarannya sehingga dapat digunakan sebagai bahan tanaman baru dalam proses pembuatan bibit selanjutnya. Berikut ini adalah tips dasar dan cukup sederhana yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing orang.

Berikut adalah langkah-langkah penyiapannya :





Pilih tunas ujung dari ranting-ranting pohon induk berkualitas. Entres harus diambil dari ranting yang berdaun tua, tanda bawa proses pertunasan sedang berhenti (dorman), dan sedapat mungkin dihindari untuk mengambil tunas ujung yang berdaun masih sangat muda (flush) atau ranting yang sedang bertunas. Semakin tua daun di ujung ranting, semakin besar persentase keberhasilan dalam proses penyambungan untuk pembuatan bibit baru.


Buang semua daun yang terdapat pada ranting dengan memotong tangkai daun menggunakan gunting tanaman yang tajam. Sisakan tangkai daun sepanjang kurang lebih 4-5 milimeter untuk melindungi mata tunas yang terdapat di setiap ketiak daun.



Kumpulkan entres yang telah dipotong daunnya menjadi satu. Jika dalam proses pengambilan tersebut terdapat tanaman yang berbeda jenis atau varietasnya, sebaiknya setiap ranting tersebut diberi label plastik yang ditulisi dengan tinta permanen untuk membedakan entres satu dengan entres lainnya, sekaligus memudahkan pemisahan pasca entres disambung ke batang bawah, di lokasi pembuatan bibit.



Siapkan kulit batang pisang (Jawa : gedebog) dengan ukuran panjang yang disesuaikan dengan panjang entres atau disesuaikan dengan kebutuhan, untuk memudahkan dalam proses pengepakan serta memudahkan selama perjalanan jika dibawa sebagai barang bawaan menggunakan transportasi umum (bis, kereta api, kapal laut, maupun pesawat udara).




Atur letak entres dalam gedebog dengan rapi, berselang-seling antara bagian ujung dengan bagian pangkal entres agar diperoleh tumpukan entres yang rapi, selain agar entres tidak terluka akibat gesekan selama proses perjalanan entres tersebut berlangsung. Jika dirasa terlalu panjang, entres dapat dipotong dengan ukuran yang lebih pendek sehingga ukuran gedebog yang digunakan sebagai "pembungkus" juga menjadi lebih pendek.


Lipat gedebog menjadi 3 bagian dengan salah satu bagian sedikit lebih panjang, yang nantinya berfungsi menjadi penutup bagian atas (seperti bagian penutup pada amplop surat), Pada foto ini, penutup berada pada bagian kiri. Ikat gedebog dengan tali rafia seerat mungkin tanpa menyisakan celah sedikitpun, di bagian samping pertemuan sisi atas dan sisi bawah gedebog. "Paket" berisi entres tanaman buah unggul siap dibawa ke mana saja. Dengan cara ini, entres mampu bertahan hidup setidaknya 5-6 hari sebelum disambungkan.



Setibanya di tempat pembuatan bibit, entres harus sesegera mungkin disambungkan ke batang bawah, semakin cepat entres disambung, semakin besar persentase keberhasilan pembuatan bibit tanaman. Bergantung pada keterampilan si penyambung dan kebiasaan setempat, entres dapat disambungkan ke batang bawah dengan metode okulasi (tempel mata), sambung sisip, sambung samping, maupun sambung pucuk
 
 
 Contoh entres mangga "srithong" dari Yogyakarta yang telah disambungkan ke batang bawah mangga lokal di tempat pembuatan bibit di Temanggung, menggunakan metode okulasi dan sambung sisip




Contoh entres klengkeng Diamond River "Jenderal" dari Yogyakarta yang disambungkan ke batang bawah klengkeng lokal di tempat pembuatan bibit di Temanggung, menggunakan metode okulasi (tempel mata)


Gedebog adalah batang semu yang dimiliki oleh keluarga pisang, dikatakan batang semu karena sesungguhnya gedebog adalah perpanjangan tangkai daun pisang yang berlapis-lapis, membentuk struktur seperti batang. Kandungan air pada gedebog pisang sangat tinggi sehingga ideal sebagai alat pengemas entres tanpa perlu membasahi gedebog itu sendiri maupun entresnya. Dengan kandungan air yang sangat tinggi, "suasana" dalam ruang kemasan menjadi "dingin" dan lembab sehingga entres dapat bertahan hidup dalam kurun waktu yang cukup lama. Sekali lagi, dari pengalaman, pengemasan dengan cara ini dapat mempertahankan kesegaran entres dalam kisaran waktu 5-6 hari pasca pengambilan entres dari pohon induk.

Selamat mencoba, dan pasti bisa !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar