Senin, 10 Desember 2012

Tips/ Cara Budidaya Belut Yang Benar

Tips/ Cara Budidaya Belut Yang BenarBudidaya Petani. Pada Kesempatan kali ini akan disajikan mengenai bagai mana tips/ cara budidaya belut. Ciri-ciri belut adalah hidup di air tawar dgn bentuk tubuh bulat memanjang yg hanya memiliki sirip punggung & tubuhnya licin. Hidup belut di sawah-sawah, di rawa-rawa dan lumpur serta di kali-kali kecil. "Budidaya Belut" saat ini sudah mulai dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, oleh karenanya diperlukan suatu Tips/ Cara Budidaya Belut yang benar.

Sentra budidaya belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta & di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.

Jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah & belut kali/laut. Namun demikian jenis belut yg sering dijumpai adalah jenis belut sawah. 

Tips/ Cara Budidaya Belut Yang Benar

budidaya belut
Persyaratan Lokasi Budidaya Belut
  • Kualitas air utk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terkemudian keruh & tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
  • Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
  • Scr klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim & geografis yg spesifik. Ketinggian tempat budidaya belut dpt berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dgn kelembaban & curah hujan tidak ada batasan yg spesifik.
  • Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yg harus bersih & kaya akan osigen terutama utk bibit/benih yg masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan utk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air & dpt hidup di air yg keruh.
Pedoman Teknis Budidaya Belut
    Penyiapan Sarana & Peralatan
      Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (utk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (utk belut ukuran 3-5 cm) & kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yg masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu utk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm & utk pemeliharan belut dgn ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.

      Pembuatan kolam belut dgn bahan bak dinding tembok/disemen & dasar bak tidak perlu diplester.
        • Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air, alat penangkapan yg diperlukan, ember plastik & peralatan-peralatan lainnya.
        • Bangunan jenis-jenis kolam belut scr umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas & daya tampung belut itu sendiri.
        • Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik spt pupuk kandang, sekam padi & jerami padi. Caranya kolam yg masih kosong utk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dgn pupuk kandang setebal 10 cm, kemudian diatasnya lagi ditimbun dgn ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedlm kolam scr perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik + air). Dgn demikian media dasar kolam sdh selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan ke dlm kolam.
      Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m 2 . Utk kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m 2 . Utk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m 2 . & utk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m 2 . Serta kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m 2 , hingga panjang belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm.
        Penyiapan Bibit Belut
          Menyiapkan Bibit Belut
              • Anak belut yg sdh siap dipelihara scr intensif adalah yg berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dlm 2 tahapan dgn masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
              • Bibit dpt diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau dpt juga bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yg ada di alam.
              • Pemilihan bibit dpt diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yg dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm & belut jantan berukuran ± 40 cm.
              • Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dgn kapasitas satu ekor pejantan dgn dua ekor betina utk kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belut menetas. & setelah menetas umur 5-8 hari dgn ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dlm ukuran ini belut segera diambil utk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dgn ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dgn ukuran ini anak belut sdh dpt diperlihara dlm kolam belut utk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.
              Perlakuan & Perawatan Bibit Belut
              • Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dlm hal ini benih diperlakukan dgn secermat mungkin agar tidak bnyk yg hilang. Dgn perairan yg bersih & lebih baik lagi apabila di air yg mengalir.
                Pemeliharaan Pembesaran
                    • Pemupukan
                      Jerami yg sdh lapuk diperlukan utk membentuk pelumpuran yg subur & pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
                    • Pemberian Vaksinasi
                    • Pemeliharaan Kolam & Tambak
                      Yg perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar & dlm kolam tidak beracun.
                    • Pemberian Pakan
                      Bila diperlukan dpt diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yg diberikan setiap 10 hari sekali.
                  Hama & Penyakit Belut
                  Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang sering meneyang belut. Berikut adalah hama dan penyakit pada belut tersebut
                  1. Hama Belut
                    • Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yg langsung mengganggu kehidupan belut.
                    • Di pekarangan, terutama yg ada di perkotaan, hama yg sering menyerang hanya katak & kucing. Pemeliharaan belut scr intensif tidak bnyk diserang hama.
                    • Di alam bebas & di kolam terbuka, hama yg sering menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air & ikan gabus.
                  1. Penyakit Belut
                    Penyakit yg umum menyerang adalah penyakit yg disebabkan oleh organisme tingkat rendah spt virus, bakteri, jamur, & protozoa yg berukuran kecil.
                  Panen Belut
                  Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
                  • Berupa benih/bibit yg dijual utk diternak/dibudidayakan.
                  • Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yg siap dijual utk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dgn permintaan pasar/konsumen). Cara Penangkapan belut sama spt menangkap ikan lainnya dgn peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dgn pancing atau kail & pengeringan air kolam shg belut tinggal diambil saja.
                  Pasca Panen Belut
                  • Pada pemeliharaan belut scr komersial & dlm jumlah yg besar, penanganan pasca panen perlu mendpt perhatian yg serius. Hal ini agar belut dpt diterima oleh konsumen dlm kualitas yg baik, shg m’punyai jaringan pemasaran yg luas. Baca juga Budidaya Semangka dan Manfaat Belut untuk Kesehatan.
                  Demikian Artikel tentang Tips/ Cara Budidaya Belut yang Benar, semoga bermanfaat.

                   teknik budidaya belut,cara budidaya belut, budi daya belut, budidaya belut super.

                  Tidak ada komentar:

                  Posting Komentar